Bersama Qiroati, Tingkatkan Mutu Literasi Al-Quran di MTsN 12 Jakarta

Jakarta (Humas MTsN 12 Jakarta)-

Tiga tahun bersama metode qiro’ati, MTsN 12 terus berikhtiar memperbaiki baca qur’an peserta didik. Kita sebagai guru mempunyai kewajiban untuk memberantas buta baca tulis al-qur’an. MTsN 12 Jakarta telah melakukan ikhtiar ini sejak dulu. Berawal dari kepedulian Kepala Madrasah saat itu, Bapak Sofyan,M.Pd beserta para guru, melihat progress yang belum signifikan maka pada tahun 2022 MTsN 12 mencoba menjalin kerjasama dengan lembaga qiro’ati.

Lembaga Qiro’ati sendiri berawal dari kisah KH. Dachlan Salim Zarkasyi yang merasa gelisah saat mengenalkan huruf Al-Qur’an dengan Kaidah Baghdadiyah kepada murid-muridnya. Sebab, para murid merasa kesulitan. Senafas dengan itu, Kyai Dachlan telah mengamati banyak murid memiliki bacaan lancar, tetapi tidak sesuai dengan standar tajwid. Atas kegelisahan tersebut, Kyai Dachlan berinisiatif merumuskan metode baca Al-Qur’an sendiri sebagai jalan keluar dari permasalahan di tengah masyarakat.

Kata “Qira’ati” dalam pandangan ilmu nahwu, dapat diartikan (1) Iqra’ Qira’ati artinya ‘bacalah bacaanku’, (2) Itba’ Qira’ati: ‘ikutilah bacaanku’. Berasal dari kedua usulan nama tersebut, Kyai Dachlan memutuskan metode baru cara baca Al-Qur’an diberi nama Qira’ati. Harapannya, dengan metode baru itu, menjadikan para murid lebih praktis dalam membaca Al-Qur’an. Untuk nama metodenya, Kyai Dachlan Salim Zarkasyi pernah meminta kepada dua orang ulama di sekitar kediamannya, yaitu Ustadz A. Joned dan Ustadz Syukri Taufiq, yang secara terpisah dan kebetulan mengusulkan penyebutan metode ini dengan nama Qira’ati yang artinya Bacaanku.

Menurut Sofien Effendi dalam Ensiklopedia Cara Baca Al-Qur’an di Indonesia (2022: 181), rumusan Qira’ati oleh Kyai Dachlan dimulai sejak 1963 dan selesai pada 1968. Metode ini pertama kali ditulis dalam 10 jilid. Setelah dilakukan evaluasi, dilakukan revisi pada 1985, dan disederhanakan menjadi delapan jilid. Akan tetapi belum genap dua tahun, buku ini disederhanakan kembali menjadi enam jilid dan itu yang digunakan sampai saat ini.

Qira’ati digunakan sebagai bahan ajar pada semua jenjang umur dan tingkatan, mulai dari anak usia dini sampai dewasa, mulai jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi, terkhusus lagi digunakan di Lembaga Pendidikan Al-Qur’an seperti TPQ dan sekolah Formal.

Metode "QIROATI" disebut sebagai “The Pioneer of TALAFFUZI Method”. Metode Qira’ati dapat digunakan secara efektif jika pembelajarannya melalui lembaga dengan nama Taman Pendidian Al-Qur’an atau TPQ. Melalui Lembaga TPQ, santri dimungkinkan ikuti tahapan pembelajaran klasikal dan individual secara kontinyu dan berkesinambungan dari kelas dasar sampai kelas Al-Qur’an.

Quality control dalam program pembelajaran al-Qur’an metode qiroati (PPQ) di MTsN 12 diawasi secara ketat dan berjenjang. Pembelajaran qiroati di MTsN 12 ini diawasi secara langsung oleh Korcam Jakarta Selatan, yang diasuh oleh Ust. Drs. Zainuri. Sedangkan Korcam Jaksel ini dibawah naungan Korcab Jabodetabeka, yang digawangi oleh KH. Abu Bakar Dachlan (Putera KH. Dachlan Salim Zarkasyi).

PPQ merupakan program yang diinisiasi kepala Madrasah Bapak H. Sofyan, M. Pd. Tepatnya pada bulan september tahun 2022. Saat itu, beliau mengutus beberapa orang untuk menghadap dan berkonsultasi dengan Ustadz Zainuri. Mereka adalah Waka Humas Bu Nur Anisah, Waka Kesiswaan Bu Ema Rohimah, dan utusan guru yaitu Bu Vivin dan Bu Salamah. Setelah itu, para utusan MTsN 12 disarankan sowan kepada KH. Abu Bakar Dachlan selaku dzuhriyyah qiroati. Alhamdulillah, akhirnya program qiroati di MTsN 12 mendapatkan restu dari KH. Abu Bakar Dachlan dan dapat dilaksanakan di madrasah.

Awalnya, penerapan PPQ hanya untuk siswa kelas 7, yang berjumlah 205 peserta didik. Dalam pembelajaran, mereka dibimbing oleh 14 guru. Memasuki tahun 2023, PPQ diberlakukan di kelas 7 dan 8. Mereka dibimbing oleh 28 guru. Pada tahun ini pula, MTsN 12 berhasil melaksanakan Khotmul Qur’an angakatan 1 dengan total 13 santri yang mampu menyelesaikan pembelajaran metode qiroati.

Ikhtiar untuk memperbaiki baca qur’an peserta didik MTsN 12 ini dilanjutkan oleh Ibu Hj.Rosadah,S.Pd,M.Pd, sebagai Kepala Madrasah di MTsN 12 saat ini. Beliau mempunyai cita cita tinggi, tidak hanya ingin memperbaiki baca qur’an peserta didik namun juga mengajak para guru untuk belajar bersama sama dalam memperbaiki baca Al-qur’annya.

Pada Tahun Pelajaran 2024-2025, Ibu Hj.Rosadah memulai kembali qiro’ati untuk semua level kelas 7, kelas 8 dan kelas 9.  Qiro’ati sebagai Program Ko-Kurikuler.  Qiroati di lakukan setiap hari di pagi hari mulai pukul 06.30 sampai pukul 07.15, selanjutnya siswa siswi melaksanakan pembiasaan sholat Dhuha. 

Semoga dengan ikhtiar ini bisa membuat kita lebih dekat dengan Al-qur'an. Kita bisa memperbaiki baca qur'an kita, memperbaiki bacaan sholat dan memperbanyak hafalan qur'an kita. Bacalah Alqur'an, karena Al-qur'an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi'i (pemberi syafa'at) bagi yang membacanya (HR.Muslim).