MTsN 12 mengadakan Ujian Praktek Kolaborasi 5 Mata Pelajaran

Jakarta-- MTsN 12 pekan lalu melaksanakan Ujian praktik mulai tanggal 21 hingga 25 februari 2022. Uprak (Ujian praktik) meliputi 9 mapel yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, IPA, Fiqih, Alquran Hadits, Prakarya, seni budaya dan Tahfidz. Berbeda dengan uprak tahun-tahun sebelumya. Uprak kali ini menjadi perdana kolaborasi 5 pelajaran diantaranya mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, prakarya dan Seni budaya. Menurut guru Bahasa Indonesia Waznah, Sebenarnya kolaborasi pernah dilakukan di ujian praktik sebelumnya hanya saja yang berbeda pada saat itu hanya menggabungkan mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

Kepala Madrasah H. M. Sofyan, M.Pd sangat mendukung gagasan Ita Novitasari Wakil kurikulum sekaligus guru IPA. Beliau mengatakan ada dua aspek penting pada kreatifitas yg di lakukan para siswa yakni proses dan SDM. Selanjutnya para siswa dapat berinovasi lagi untuk dapat berwirausaha.

Beranjak dari mapel IPA yang mengangkat sebuah KD di kelas 8 tentang menyajikan hasil karya zat aditif alami pada makanan. Kemudian Mapel IPA mengajak para siswa untuk belajar membuat bumbu-bumbu dasar, yang mana bumbu dasar tersebut adalah kumpulan zat-zat aditif alami untuk makanan. Selanjutnya mapel Bahasa Indonesia mengangkat KD tentang cara membuat laporan teks prosedur. Siswa diminta untuk membuat laporan terkait praktikum IPA. namun sumber literaturnya dibantu oleh guru IPA untuk menyiapkannya. Dari sisi bahasa inggris juga sama, membuat laporan dan mendemonstrasikan cara mengaplikasikan bumbu kedalam masakan yang mereka buat dalam bahasa inggris.
Mapel Seni Budaya dan Ketrampilan, meminta siswa membuat label brand, dengan tujuan produk yang mereka buat dapat dijual di pasaran. Selain membuat stiker brand/merk dagang, siswa juga diminta membuat katalog produk. Selanjutnya para siswa memamerkan semua produk yang pernah mereka praktikkan di kelas 9 sebagai bentuk pameran kelas.
Mengusung KD pengolahan limbah dari bahan anorganik. Pada mapel Prakarya siswa diminta membuat kemasan yang dapat menampung botol-botol bumbu dasar tersebut. karena biasanya sebuah produk akan lebih naik nilai jualnya, mana kala kemasannya cantik. akhirnya lahirlah ide membuat HAMPERS atau Kemasan dari kaleng bekas.

Dari para guru berharap serangkaian kegiatan ini akan menjadikan para siswa seorang yang kreatif dan inovatif dalam berwirausaha, serta selalu berfikir positif agar dapat menjadi orang yang sukses.